Oleh: Yudi Wahyudin | 4.November.2010

Memahami Valuasi Ekonomi secara Partisipatif

Model ini coba dikenalkan pada saat Workshop Pengelolaan Wilayah Pesisir yang diselenggarakan oleh APEKSI dan ADEKSI Komisariat Wilayah 6 (Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Pulau Papua), pada tanggal 20-22 Oktober 2010 di Swiss-belHotel Kendari.

Pengenalan valuasi ekonomi secara partisipatif ini sendiri berlangsung selama lebih kurang 4 (empat) jam.  Dan, hasilnya cukup menggembirakan ketika peserta diskusi secara umum mengetahui tentang pentingnya valuasi ekonomi bagi pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu dan berkelanjutan.

Introduksi pemahaman dimulai dengan mengundang peserta workshop untuk menyampaikan pemahaman eksisting tentang apa yang peserta ketahui mengenai valuasi ekonomi.

Beberapa kata yang disampaikan para peserta secara parsial dituliskan dalam sebuah potongan kertas karton (kertas metaplan).  Selanjutnya disusun sebuah flow atau diagram yang dibentuk dari masing-masing potongan kertas berisi potongan kata untuk menunjukkan kerangka berpikir atau pemahaman tentang nilai dan tujuannya.

Berikutnya adalah menunjukkan bahwa valuasi ekonomi adalah sebuah pendekatan penilaian yang didesain dengan melihat sumberdaya sebagai fungsi dari manfaat ekonomi, ekologi, sosial dan budaya yang dikalkulasi dengan berbagai pendekatan untuk memperlihatkan besarnya nilai dalam bentuk moneter yang akan dijadikan sebagai standar nilai bagi pengelolaan di masa mendatang dengan tujuan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Dengan memahami flowchart partisipatif tersebut kemudian dikenalkan tentang tipologi nilai ekonomi total yang merupakan pemahaman tentang nilai suatu sumberdaya, baik yang merupakan nilai kegunaan maupun nilai bukan kegunaan.

Berikutnya untuk memahami flowchart tipologi nilai sumberdaya, maka dibangun sebuah kasus mengenai pemahaman penilaian ekonomi-ekologi atau nilai ekonomi total dari hutan mangrove secara partisipatif.

Peserta diminta untuk mengisi masing-masing tipologi nilai ekonomi total berdasarkan fungsi manfaat ekonomi, ekologi, sosial dan budaya dari keberadaan ekosistem hutan mangrove tersebut.

Peserta pada akhirnya disuguhkan pada suatu kesimpulan bahwa pemahaman tentang nilai ekonomi dari sebuah ekosistem sumberdaya tidak dapat hanya dilihat dari satu aspek penilaian saja, melainkan harus dilihat secara menyeluruh dari semua fungsi manfaat ekosistem sumberdaya tersebut.

Adapun masing-masing nilai fungsi manfaat ekosistem didekati dengan berbagai teknik perhitungan sesuai dengan karakteristik nilainya masing-masing, baik dengan pendekatan penilaian langsung maupun penilaian tidak langsung.


Tanggapan

  1. BAGAIMANA VALUASI EKONOMI TERHADAP LAHAN RAWA YANG DITANAMI SAWIT ?
    BAGAIMANA PROGRAM CSR YG DILAKUKAN OLEH PERUSAHAAN?

    • pada prinsipnya sama saja dengan melakukan valuasi ekonomi terhadap kawasan atau lahan atau ekosistem lainnya, yaitu dengan menggunakan model pendekatan penilaian total nilai ekonomi, yang terdiri atas nilai penggunaan langsung dan nilai penggunaan tidak langsung

      CSR mestinya dilakukan dengan basis pendekatan ekosistem approach, artinya bahwa setiap program yang didesain dalam CSR harus memperhatikan aspek pembangunan berkelanjutan yang mengintegrasikan 3 aspek pendekatan, yaitu sosial-ekologi, ekonomi-ekologi dan politik-ekologi yang secara keseluruhan didesain dengan mengedepankan keberlanjutan ekologi, sosial dan ekonomi.


Tinggalkan komentar

Kategori